A.
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL DI INDONESIA PADA ABAD KE-19
DAN
ABAD KE-20
1. Kedatangan Belanda ke Indonesia Sampai
Terbentuknya VOC
a. Latar Belakang Kedatangan Belanda
Pada mulanya pedagang – pedagang
Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon,
Portugis. Pada tahun 1580 Raja Philip dari Spanyol naik tahta. Ia berhasil mempersatukan
Spanyol dan Portugis. Akibatnya, Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah
dari Lisabon yang sedang di kuasai Spanyol. Hal itulah yang mendorong Belan
mulai mengadakan penjelajahan samudra untuk mendapatkan daerah asal rempah –
rempah.
b. Perjalanan Belanda ke Indonesia
Pada tahun 1594 Claudius berhasil menemukan kunci rahasia
pelayaran ke Timur jauh. Cludius kemudian menyusun peta yang disebut India
Barat dan India Timur. Pada tahun 1595 usaha Belanda makin maju dalam
mendapatkan peta ke Asia. Seorang Belanda bernama Linscoten berhasil menemukan
tempat-tempat di pulau Jawa yang dari tangan Portugis dan banyak menghasilkan
rempah-rempah untuk diperdagangkan. Peta yang dibuat oleh Linscoten diberi nama
interario yang artinya keadaan di dalam atau situasi di Indonesia.
Pada bulan April 1595, Cornelis
de Houtman dan Dekeyzer dengan 4 buah kapal memimpin pelayaran menuju
nusantara. Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda – Pantai Barat Afrika – Tanjung
Harapan – Samudera Hindia – Selat Sunda – Banten. Pada bulan Juni 1596 pelayaran
yang dipimpinoleh de Houtman berhasil berlabuh di Banten. Pada tanggal 28
November 1598 rombongan baru dari negeri Belanda di pimpin oleh Jacob Van Neck
dan Wybrecht Van Waerwyck.
c. Terbentuknya VOC
Atas prakarsa dari 2 tokoh
Belanda, yaitu Pangeran Maurits dan Johan Van Olden Barnevelt, pada tahun 1602
kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi sebuah kongsi dagang besar
yang diberi nama VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) / persekutuan maskapai
perdagangan Hindia Timur. Voc terdiri dari 17 orang dan membuka kantor pertamanya
di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittrt. Tujuan dibentuk VOC adalah
1. Menghindari persaingan tidak
sehat diantara sesame pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
2. Membantu dana pemerintah
Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol. VOC memiliki satu kelebihan,
yaitu tata kerja yang rapi dan terkontrol dalam sebuah organisasi yang kuat.
2. Kebijakan
Pemerintah Kolonial dan System Birokrasi Pemerintahan VOC di Indonesia (sebelum
abad ke 19)
a. Politik Perdagangan dan Kebijakan Pemerintah VOC Pusat-pusat
perdagangan yang berhasil dikuasai VOC antara lain Malaka (1641), Padang
(1662), Makasar (1667), dan Banten (1684). Peraturan yang ditetapkan VOC dalam melaksanakan
monopoli perdagangan antara lain sebagai berikut :
1. Contingenten yaitu kewajiban
bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi
2. Peraturan tentang ketentuan
areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
Beberapa Gubernur VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan
usaha dagang dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
1.
Jan Pieterszoon Coen (1679-1629)
Ia dikenal sebagai peletak dasar
imperialisme Belanda
di Nusantara.
2.
Antonio Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan
VOC ke Malaka pada tahun 1641.
3.
Joan Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah
kekuasaan VOC ke Semarang, Padang, dan Manado.
4.
Cornelis Speelman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan
bersenjata walaupun tdak berhasil mengalahkan Sultan Hasanuddin dari Makassar,
Trunojoyo di Mataram, dan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten.
b. System Birokrasi VOC
Guna memerintah wilayah
Nusantara yang sudah dikuasai, VOC mengangkat seorang Gubernur Jenderal yang dibantu
oleh 4 orang anggoita yang disebut Raad Van Indie (Dewan India). Dalam melaksanakan
pemerintahan, VOC menerapkan system pemerintahan tidak langsung (indirect rule)
dengan memanfaatkan system feodalisme. Ciri khas feodalisme adalah ketaatan
mutlak dari lapisan bawahan kepada atasannya.Materi Sejarah Kelas XI IPS
c. Kemunduran VOC
Kemunduran VOC terjadi sejak
awal abad ke 18 disebabkan oleh :
1. Banyaknya korupsi
2. Biaya perang yang besar
3. Persaingan dengan kongsi
dagang lain
4. Utang VOC yang besar
5. Pemberian deviden kepada
pemegang saham walaupun usaha VOC mundur
6. Berkembangnya Liberalisme
7. Anggaran pegawai terlalu
besar
8. Pendudukan Prancis atas
BelandaVOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799
3. Pemerintahan
Kolonial Hindia Belanda.
Pada tahun 1795, Prati Patriot
Belanda yang anti Raja, atas bantuan Prancis berhasil merebut kekuasaan dan
membentuk pemerintahan baru yang disebut Republik Bataaf dan dipimpin oleh
Napoleon Bonaparte.
4. Masa
Peerintahan Herman W. Daendles.
Pada tahun 1806, Prancis
(Napoleon) membubarkan Republic Bataaf dan membentuk Koninkrijk Holland atau
kerajaan Belanda. Napoleon membutuhkan orang yang kuat dan berpengalaman militer
untuk mempertahankan jajahannya di Nusantara dan mengangkat Herman Willem
Daendles sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara.
5. Penjajahan
Inggris di Indonesia 1811-1816
Sejak tahun 1806 Inggris
berusaha melemahkan kekuasaan Belanda di
Nusantara. Pada tahun 1810 dan
serangan yang menentukan terjadi pada tahun 1811,
sejak itu Indonesia secara resmi
dikuasai EIC (East India Company).
Latar belakang pendudukan Inggris adalah :
a. Continental stelsel yang
diterapkan oleh Napoleon di Eropa (1806)
b. Nusantara yang praktis
dikuasai Prancis (Belanda-Perancis)
Isi dari Kapitulasi Tuntang adalah :
a. Seluruh Jawa dan sekitarnya
diserahkan kepada Inggris
b. Semua tentang Belanda menjadi
tawanan Inggris
c. Semua pegawai Belanda yang
mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
d. Semua utang pemerintah
Belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris
Kapitulasi Tuntang
ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 oleh S. Auchmuty. Seminggu sebelum
Kapitulasi Tuntang, 11-8-1811 raja muda ( Viceroy ) Lord Minto yang
berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford rafless sebagai wakil gubernur
di jawa dan bawahannya, ( Bengkulu, Maluku, Bali, Sulawesi,dan Kalimantan Selatan
).
6. Pemerintah
Hindia Belanda 1816-1942
Pemerintahan kolektif itu
mempunyai tugas utamanya menormalisasikan keadaan lama (Inggris) ke alam baru
(Belanda). Masa peralihan hanya berlangsung dari tahun 1816-1819.
7. Masa
Pemerintahan Van den Bosch dan Penerapan System Tanam Paksa
Pada tahun
1830-1870
Pengertian Cultuur Stelsel
sebenarnya adalah kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk menanam tanaman ekspor
yang laku di jual di Eropa. Menurut Van den Bosch, cultuur stelsel didasarkan
atas hokum adat bahwa barang siapa yang berkuasa di sutau daerah, ia memiliki
tanah dan penduduknya .
A. Latar Belakang Sistem Tanam Paksa
1. Di Eropa, Belanda terlibat
dalam peperangan-peperangan pada masa kejayaan Napoleon.
2. Terjadinya Perang Kemerdekaan
Belgia yang di akhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda tahun 1830.
3. Terjadi Perang Dipenogoro (
1825-1830 ) yang merupakan perlawanan rakyat jajahan termahal bagi Belanda.
4. Kas Negara kosong dan utang
yang di tanggung Belanda cukup berat.
5. Pemasukan uang dari penanaman
kopi tidak banyak.
6. Kegagalan usaha mempraktikan
gagasan Liberal ( 1816-1830 ) dalam mengeksploitasi tanah jajahan.
Van den Bosc sebagai pengusul
dari Cultuur Stelsel, kemudian di angkat sebagai Gubernur Jendral Hindia
Belanda.
B. Aturan-aturan Tanam Paksa
1. Persetujuan akan diadakan
dengan penduduk agar mereka menyediakan sebagian ari tanahnya untuk penanaman
tanaman Ekspor yang dapat di jual di pasaran Eropa.
2. Tanah pertanian tersebut
tidak boleh melebihi seperlima dari tanah pertanian yang di miliki penduduk
desa.
3. Pekerjaan yang di perlukan
untuk menanam tanaman tersebut tidak boleh melebihi pekerjaan untuk menanam
tanaman padi.
4. Tanah yang disediakan
penduduk tersebut bebas dari pajak tanah.
5. Hasil dari tanaman tersebut
diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.
Di dalam praktiknya seringkali
menyimpang dari ketentuan-ketentuan pokok sehingga rakyat banyak dirugikan. Penyimpangan-penyimpangan
tersebut antara lain :
1. Dilakukan dengan cara
paksaan.
2. Luas tanah harus disediakan
penduduk melebihi ketentuan.
3. Pengerjaannya jauh lebih
sama.
4. Pajak tanah masih tetap
dikenakan.
5. Petani tidak mendapat
kelebihan hasil panen.
Agar para bupati dan kepala desa
menunaikan tugasnya dengan baik, pemerintah kolonial memberikan perangsang yang
di sebut Cultuur Procenten.Cultuur Procenten adalah bonus dalam persentasi tertentu
yang diberikan kepada para pegawai Belanda, para bupati, dan kepala desa apabial
hasil produksi di suatu wilayah mencapai atau melampaui target yang dibebankan.
C. Akibat-Akibat Tanam Paksa
1. Bagi Belanda
a. Meningkatnya hasil tanaman
ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di pasaran Eropa.
b. Perusahaan pelayaran Belanda
yang semula kembang kempis,pada masa tanam paksa mendapat keuntungan yang
besar.
c. Pabrik-pabrik gula kemudian
juga dikembangkanoleh penguasa Belanda.
2. Bagi Indonesia
a. Kemiskinan dan penderitaan
fisik dan mental yang berkepanjangan.
b. Beban pajak yang berat.
c. Pertanian, khususnya padi,
banyak mengalami kegagalan panen.
d. Jumlah penduduk Indonesia
menurun.
e. Rakyat Indonesia mulai
mengenal tanaman dagang yang berorientasi ekspor
D. Reaksi terhadap Tanam Paksa
Tanam paksa telah menimbulkan
rekasi dari beberapa kalangan.Antara lain
sebagai berikut :
1. Rakyat Indonesia
2. Kaum Pengusaha ( kapitalis )
3. Kaum Humanis Belanda
a. Baron
van Hoevell
b. Eduard
Douwes Dekker
8. Politik Ekonomi
Liberal Kolonial Sejak Tahun 1870
A. Latar Belakang
Politik ekonomi liberal kolonial
dilatar belakangi oleh :
1. Pelaksanaan system tanam
paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat
Pribumi.
2. Berkembangnya paham
liberalisme sebagai akibat dari Evolusi Perancis dan
Evolusi Industri.
3. Kemenangan partai
Liberal dalam Parlemen Belanda yang
mendesak
Pemerintah Belanda menerapkan
system Ekonomi Liberal di Negeri
Jajahannya ( Indonesia ).
4. Adanya Traktat Sumatera pada
tahun 1871 yang memberikan kebebasan dari
Belanda untuk meluaskan
wilayahnya ke Aceh.
Pelaksanaan Politik Ekonomi Liberal
itu dilandasi dengan beberapa peraturan :
1. RR atau Undang-undang tentang
tata cara pemerintahan di Indonesia.
2. Peraturan tentang
pembendaharaan Negara India-Belanda.
3. Undang-undang Gula ( Suiker
Wet ).
4. Agrische Beskuit yang
mengatur lebih rinci tentang Agraria.
B. Pelaksanaan Sistem Politik Ekonomi Liberal
Atas dikeluarkannya
Undang-Undang Agraris tahun 1870, Indonesia memasuki
zaman penjajahan baru. Setelah
1870 di Indonesia diterapkan imperialisme modern.
Sejak tahun 1870 telah
diterapkan Opendeur Politiek, yaitu politik pintu terbuka
terhadap modal-modal swasta
asing.
Hal-hal apakah
pemerintah Raffles
di Nusantara
cenderung
mendapat
tanggapan positif
dari para raja dan rakyat
setempat ?
C. Perkembangan Perdagangan
Penerapan sistem ekonomi lberal
di Indonesia pada tahun 1870. Pada tahun 1869
pembukaan Terusan Suez turut
memperlancar hubungan perdagangan Asia-Eropa.
Pemerintah kolonial melakukan
impor mesin-mesin dan
perlengkapan modern sehingga
produksi perkebunan dan pabrik
gula meningkat. Perluasan
produksi
tanaman ekspor dan impor barang-
barang konsumsi dari negeri
Eropa mengakibatkan perdagangan internasional
semakin ramai di Nusantara.
D. Akibat Sistem Politik Liberal Kolonial
Pelaksanaan politik liberal
membawa akibat sebagai berikut :
1. Bagi Belanda
Memberikan keuntungan yang
sangat besar kepada kaum swasta
Belanda dan pemerintah kolonial
Belanda.
Hasil-hasil produksi perkebunan
dan pertambangan mengalir ke negeri
Belanda.
Negeri Belanda menjadi pusat
perdagangan hasil dari tanah jajahan.
2. Bagi Rakyat Indonesia
Kemerosotan tingkat
kesejahteraan penduduk.
Adanya krisis perkebunan.
Menurunnya konsumsi bahan
makanan.
Menurunnya usaha kerajinan
rakyat.
Pengangkutan dengan gerobak.
Rakyat menderita karena masih
menerapkan kerja rodi.
9. Politik Etis
A. Latar Belakang
Latar belakang munculnya politik
etis sebagai berikut :
1. Sistem tanam paksa
menimbulkan penderitaan rakyat Indonesia.
2. Sistem ekonomi liberal tidak
memperbaiki kesejahteraan rakyat.
3. Belanda melakukan penekanan
dan penindasan terhadap rakyat.
4. Rakyat kehilangan tanahnya.
5. Adanya kritik dari kaum
intelektual Belanda sendiri.
B. Pelaksanaan Politik Etis
1. Desentralisasi Pemerintahan
Sebelum tahun 1900 pemerintahan
di Nusantara dilakukan secara sentralisasi.
Seluruh jalannya pemerintahan
ditentukan oleh menteri jajahan dan pusat
pemerintahan yang ada di negeri
Belanda.
2. Irigasi
Sarana yang sangat vital bagi pertanian
adalah sarana irigasi ( pengairan ). Pada
tahun 1885 pemerintahan telah
membangun secara besar–besaran bangunan irigasi
di Brantas dan Demak.
3. Emigrasi ( Transmigrasi )
Penduduk jawa dan madura yang
pada tahun 1865 berjumla 14 juta meningkat dua
kali lipat pada tahun 1900.
4. Edukasi
Pda mulanya kolonial belanda
membentuk dua macam sekolah untuk rakyat
pribumi, yaitu sekolah kelas I
dan sekolah kelas II.
5. Bidang Hukum dan Pengadilan
Berdasarkan peraturan pemerintah
tahun 1854 dan peraturan hindia belanda tahun
1925, bidang hukum dan peradilan
hindia di Belanda dibagi atas dua bagian, yaitu
pengadilan Gubernemen dan
pengadilan Pribumi.
C. Kegagalan Politik Etis
Kegagalan politik etis tersebut
tampak dalam kenyataan-kenyataan sebagai berikut:
1. Sejak pelaksanaan sistem
ekonomi liberal, Belanda mendapatkan keuntungan yang
besar, tinkat kesejahteraan
rakyat Pribumi tetap rendah.
2. Hanya sebagian kecil kaum
Pribumi yang memperoleh keuntungan dan kedudukan
yang baik dalam masyarakat
kolonial, yaitu golongan pegawai negeri.
3. Pegawai negeri dari golongan
Pribumi hanya digunakan sebagai alat saja, sehingga
dominasi bangsa belanda tetap
sangat besar.
B.
Perkembangan Ekonomi dan Demografi di Indonesia pada Masa Kolonial
1. Pertumbuhan penduduk
Indonesia pada abad ke-19 dan Awal Abad ke-20
Berdasarkan tingkat kepadatan
penduduk, wilayah di Nusantara dapat dibagi
atas 3 kelompok yaitu :
a. Kelompok berpenduduk padat.
b. Kelompok berpenduduk sedang.
c. Kelompok berpenduduk jarang.
2. Mobilitas Penduduk Indonesia
pada Abad ke-20
A. Migrasi Intern
Berarti perpindahan penduduk dari
satu daerah ke daerah yang lain
dalam satu pulau baik secara
individu maupun kelompok.
B. Migrasi Ekstern
Berarti perpindahan penduduk
dari satu pulau ke pulau lainnya baik
secara berkelompok maupun
sendiri.
C. Kepadatan Penduduk dan Gejala
Sosial-Ekonomi
Rata-rata kepadatan penduduk
Indonesia hanya 31,9 jiwa per
kilometer persegi akan tetapi di
Pulau Jawa saja tingkat kepadatannya
adalah 316,1 jiwa per kilometer
persegi.Sedangkan di luar Jawa
hanya 10,7 jiwa per kilometer
persegi. Antara tahun 1928 dan 1938
diperkirakan perluasan areal
persawahan sebesar 4%, sedangkan
kenaikan jumlah penduduk sekitar
17%.
Dampak lain dari penyempitan
kepemilikan tanah adalah
meningkatnya kaum buruh tani
yang tidak memiliki tanah.
C. Kehidupan Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial
1. Perubahan Struktur Sosial
a. Golongan Eropa dan yang
mempersamakan terdiri dari :
1. Bangsa Belanda dan
keturunannya.
2. Bangsa Eropa lainnya
3. Orang-orang Bangsa lain yang
telah dipersamakan dengan
Eropa karena kekayaan.
b. Golongan Timur Asing
c. Golongan pribumi yaitu bangsa
Indonesia asli.
2. Perluasan Pengajaran dan
Mobilitas Sosial
Mobilitas geografi adalah
perpindahan tempat tinggal yang terwujud dalam
migrasi ekstern maupun migrasi
intern dan urbanisasi. Perluasan pengajaran
baik dalam bidang ilmu dapat
menarik perhatian rakyat.Kemudian dianggap
sebagai alat untuk dapat
memasuki tingkatan hidup baru.
3. Kebijakan Pemerintahan
Kolonial dalam Bidang Keagamaan
Snouck Hurgronje yang telah
mempelajari islam secara merata tiba di
Nusantara pada tahun 1889.Sejak
saat itu politik terhadap islam atas nasihatnya
mulai didasrakan pada
fakta-fakta.Walaupun demikian bebrapa pejabat seperti
Snouck Hurgronje menyarankan
agar sarekat islam diakui pendirinya kaerena
mereka berpandangan bahwa
keberadaan sarekat islam merupakan kebangkitan
suatu bangsa.
4. Kedudukan dan Peranan
Perempuan
Gagasan tentang kemajuan kaum
perempuan itu juga muncul pada diri R.A
Kartini (1879-1904). Gagasan
tersebut
dituangkan dalam surat
pribadinya.
Dalam tulisannya tersebut ia
mengemukakan bahwa kehidupan
wanita sunda melalui 3 periode :
a. Masa kanak-kanak
b. Masa kehidupan patuh
c. Masa penuh pengaruh
Fase berikutnya dari gerakan
wanita
Indonesia diwakili dengan
berdirinya
sebuah perkumpulan Putri Mardika.
Materi Sejarah Kelas XI IPS
Created by Aries Eka Prasetya,
S.Pd, M.Si
HISTORY EDUCATION http
://ariesgoblog.wordpress.com/
5
Perlawanan sesudah Tahun 1800
Perlawanan Rakyat Maluku
Perlawanan-perlawanan yang
dilakukan oleh rakyat di daerah Maluku
mendapat dukungan dari berbagai
kalangan seperti :
Perlawanan Sultan Nuku
(Tidore) (1797-1885)
Dalam usaha mengusir Belanda,
Sultan Nuku berhasil membina angkatan
perang dengan inti kekuatannya
adalah armada yang terdiri 200 buah kapal
perang dan 6000 orang pasukan.
Perlawanan Kapitan Pattimura
Dengan kegigihan rakyat Maluku
di bawah pimpinan Kapitan Pattimura,
akhirnya Benteng Duurstede jatuh
ke tangan rakyat. Namun, pada akhirnya
Kapitan Pattimura bersama
beberapa orang temannya tertangkap dalam suatu
pertempuran. Pada tanggal 16
Desember 1817 Kapitan Pattimura dan kawan
seperjuangannya menjalani
hukuman mati di tiang gantungan.
Perang Padri
Pada mulanya gerakan Perang
Padri adalah suatu gerakan untuk memurnikan
ajaran agama Islam di wilayah
Sumatera Barat.
Sebab-sebab Perang Padri
Menurut ajaran Islam, masalah
kekerabatan yang berhubungan dengan
warisan sebenarnya harus
bersifat patrilineal, sedangkan yang berlaku di
Minagkabau adalah Matrilineal.
Jalannya Perang Padri
Menurut cerita rakyat setempat,
raja diundang oleh Tuanku Pasaman ke
Kota Tengah untuk diajak
berunding. Tuanku Pasaman adalah seorang
tokoh kaum Padri yang beraliran
Radikal.
Perang Diponegoro
Golongan rakyat-rakyat jelata
sangat membenci tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh bangsa Belanda,
maka dari itu rakyat-rakyat jelata sangat
mengaharapkan kedatangan seorang
atu Adil yang dapat memimpin mereka
dalam menghadapi Belanda.. dan
beliau adalah Pangeran Diponegoro.
Latar Belakang Perang
Diponegoro
Sebab-sebab Umum
Kekuasaan Raja Mataram semakin
kecil dan kewibawaannya mulai
merosot.
Kaum bangsawan merasa
dikurangi penghasilannya, karena daerah-
daerah yang dulu
dibagi-bagikan kepada para bangsawan,
kini
diambil oleh pemerintah Belanda.
Rakyat yang mempunyai beban
seperti kerja rodi, pajak tanah dan
sebagainya merasa tertindas.
Sebab-sebab Khusus
Sebab-sebab khusus terjadinya
Perang Diponegoro adalah pembuatan
jalan yang melalui makam leluhur
Pangeran Diponegoro di Tegal Rejo.
Jalannya Perang Diponegoro
Pangeran Diponegoro (1785-1855)
seorang putra bangsawan yang
menentang kesewenang-wenangan
Belanda. Ia bersama dengan para
pengikutnya mengobarkan Perang
Diponegoro atau biasa disebut juga
dengan Perang Jawa. Perang ini
berlangsung dari tahun 1825-1830B. Perlawanan Bangsa Indonesia Menentang
Dominasi Asing
Perlawanan Sebelum Tahun 1800
Sultan Baabullah Menentang
Portugis (Ternate)
Bangkitnya rakyat Ternate di
bawah pimpinan Sultan Baabullah menentang
Portugis, disebabkan karena
tindakan bangsa Portugis yang sudah melampui
batas. Terlebih lagi seteleh
“kaki tangan” bangsa Portugis menikam Sultan
Hairun hingga tewas, ketika
memasuki benteng untuk merayakan perjanjian
perdamaian yang disepakatinya.
Dipati Unus Menyerang Portugis
di Malaka
Serangan kerajaan Demak ke
Malaka dipimin oleh Dipati Unus (Putra Raden
Patah) merupakan bukti kecemasan
terhadap Portugis.
Panglima Fatahillah Menduduki
Jawa Barat
Keeratan hubungan antara
kerajaan Pajajaran dengan dengan bangsa Portugis
membuat kerajaan Demak ingin
menggagalkan hubungan itu. Kerajaan Demak
mengirim pasukannya ke Jawa
Barat di bawah pimpinan Fatahillah.
Sultan Iskandar Muda Menyerang
Portugis
Sebelum Malaka jatuh ke tangan
Portugis tahun 1511, wilayah bagian utara
Sumatera menjadi bagian dari kekuasaan Malaka. Kerena rasa
kekawatiran
rakyat Malaka tehadap
kegiatan-kegiatan Portugis, oleh karena itu kerajaan
Aceh di bawah pemerintahan
Sultan Iskandar Muda mengirim pasukan untuk
menyerang Portugis di Malaka,
namun serangan itu mengalami kegagalan.
Sultan Agung Menyerang Belanda
di Batavia
Sultan Agung raja terbesar
Kerajaan Mataram, mempunyai cita-cita untuk
menjadikan wilayah pulau Jawa
sebagai daerah kakuasaan yang berundang-
undang di bawah panji Kerajaan
Mataram. Untuk mencapai cita-citanya itu,
Sultan Agung harus dapat
mengusir VOC dari Batavia.
Sultan Ageng Tirtayasa
Menentang Belanda
Sultan Haji, anak angkat Sultan
Ageng Tirtayasa ingin mengembalikantahta
Kerajaan Banten ke tangannya,
untuk itu Sultan Haji meminta bantuan VOC di
Batavia. Atas batuan VOC, Sultan
Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan
dibawa ke Batavia. Sultan Haji
berhasil menduduki tahta Kerajaan Banten
yang sebagian wilayahnya diambil
alih oleh VOC.
Sultan Hassanudin Menentang
Belanda
Untuk memperkuat kekuasaan
dagangnya, Sultan Hassanudin menduduki
Sumbawa, sehingga jalur
pelayaran perdagangan dapat dikuasainya.
Penguasaan yang dilakukan Sultan
Hassanudin itu dianggap sebagai perintah
oleh Belanda dalam aktivitas
perdagangannya
Akhir Perang Diponegoro
Dengan tertangkapnya Pengeran
Diponegoro, maka berakhirlah Perang
Diponegoro dengan Belanda.
Belanda mengakui bahwa Perang
Diponegoro merupakan perang yang
paling hebat, karena pihak Belanda
banyak mengeluarkan biaya
perang.
MASA PENDUDUKAN JEPANG DI iNDONESIA
A. Kebijakan
Politik Pemerintah Pendudukan Jepang
Penyerahan tanpa syarat Letnan
Jenderal H. Ter Poorten, Panglima Angkatan
Perang Hindia Belanda kepada
pimpinan tentara Jepang Letnan Jenderal Hitoshi
Imamura terjadi pada tanggal 8
Maret 1942. Hal ini menandai berakhirnya pemerintahan
Hindia Belanda di Indonesia yang
kemudian digantikan oleh pemerintahan pendudukan
Jepang. Indonesia memasuki
period baru, yaitu periode pendudukan militer Jepang.
Terdapat tiga pemerintahan militer
pendudukan, yaitu sebagai berikut.
1. Pemerintahan militer Angkatan
Darat (Tentara ke-25) untuk Sumatra dengan
pusatnya di Bukittinggi
2. Pemerintahan militer Angkatan Darat (Tentara
ke-16) untuk Jawa-Madura
dengan pusatnya di Jakarta
3. Pemerintahan militer Angkatan
Laut (Armada Selatan ke-2) untuk daerah
Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku
dengan pusatnya di Makassar.
Pada mulanya, tentara Jepang
membentuk pemerintahan pendudukan militer di Pulau
Jawa yang bersifat sementara.
Hal itu sesuai dengan Osamu Sirei (Undang-Undang
yang
dikeluarkan oleh Panglima Tentara ke-16) No. 1 Pasal 1 yang dikeluarkan pada
tanggal 7
Maret 1942.
Koordinator pemerintahan
setempat disebut gunseibu. Misalnya wilayah Jawa
Barat pusat koordinator
pemerintahan berada di Bandung. Pada setiap gunseibu
ditempatkan beberapa komandan
militer. Mereka mendapat tugas untuk memulihkan
ketertiban dan keamanan, menanam
kekuasaan, dan membentuk pemerintahan setempat.
Jepang kekurangan tenaga
pemerintahan yang sebenarnya telah dikirimkan, tetapi
kapalnya tenggelam karena
diserang oleh Sekutu dengan menggunakan terpedo. Oleh
karena itu, dengan terpaksa
diangkat pegawai-pegawai bangsa Indonesia.
Hal itu
tentunya menguntungkan pihak Indonesia
karena memperoleh pengalaman dalam bidang
pemerintahan.
Di Jawa Barat, pembesar militer
Jepang menyelenggarakan pertemuan dengan
para anggota Dewan Pemerintahan
Daerah dengan tujuan untuk menciptakan suasana
kerjasama yang baik. Gubernur
Jawa Barat, Kolonel Matsui, didampingi oleh R. Pandu
Suradiningrat sebagai wakil
gubernur, sedangkan Atik Suardi diangkat sebagai
pembantu wakil gubernur.
Pada tanggal 19 April 1942, diangkat
residen-residen berikut ini :
1. R. Adipati Aria Hilman
Djajadiningrat di Banten (Serang)
2. R.A.A Surjadjajanegara di
Bogor
3. R.A.A Wiranatakusuma di
Priangan (Bandung)
4. Pangeran Ario Suriadi di
Cirebon
5. R.A.A Surjo di Pekalongan
6. R.A.A Sudjiman Martadiredja
Gandasubrata di Banyumas.
Di kota Batavia, sebelum namanya
diubah menjadi Jakarta, H.
Dahlan Abdullah
diangkat sebagai kepala
pemerintahan daerah kotapraja, sedangkan jabatan kepala polisi
diserahkan kepada Mas Sutandoko.
Jepang juga mengeluarkan
berbagai aturan. Dalam undang-undang No. 4
ditetapkan hanya bendera Jepang,
Hinomaru, yang boleh dipasang pada
hari-hari besar
dan hanya lagu kebangsaan
Jepang, Kimigayo, yang boleh diperdengarkan. Selanjutnya
mulai tanggal 1 April 1942
ditetapkan harus menggunakan waktu (jam) Jepang. Mulai
tanggal 29 April 1942 ditetapkan
bahwa kalender yang dipakai adalah kalender
Jepang yang bernama Sumera.
Tahun 1942, kalender Masehi sama dengan tahun 2602
Sumera. Demikian juga setiap
tahun rakyat Indonesia diwajibkan untuk merayakan hari
raya Tencosetsu¸ yaitu hari
lahirnya Kaisar Hirohito.
Pada bulan Agustus 1942
pemerintahan militer Jepang meningkatkan penataan
pemerintahan. Hal itu tampak
dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 27 tentang
aturan pemerintahan daerah dan
Undang-Undang No. 28 tentang aturan pemerintahan
syu dan tokubutsu syi.
Didepan Sidang Istimewa ke-82
Parlemen di Tokyo, Perdana Menteri Tojo pada
tanggal 16 Juni 1943 memutuskan
bahwa pemerintah pendudukan Jepang memberikan
kesempatan kepada bangsa
Indonesia untuk turut mengambil bagian dalam
pemerintahan. Selanjutnya, pada
tanggal 1 Agustus 1943 keluar pengumuman Saiko
Syikikan tentang garis-garis
besar rencana mengikutsertakan orang-orang Indonesia
dalam pemerintahan negara.
Pengikutsertaan bangsa Indonesia
tersebut dimulai dengan pengangkatan Prof.
Dr. Hoesein Djajadiningrat
sebagai Kepala Departemen Urusan Agama pada tanggal 1
Oktober 1943. Pada tanggal 10
November 1943, Mas Sutardjo Kartohadikusumo dan
R.M.T.A Surio masing-masing
diangkat sebagai residen (syucokan) di Jakarta dan
Bojonegoro. Selanjutnya,
pengangkatan 7 penasehat bangsa Indonesia dilakukan pada
pertengahan bulan September
1943. Mereka
disebut sanyo dan dipilih untuk enam
macam departemen (bu), yaitu
berikut ini
1. Ir. Soekarno untuk Somubu
(Departemen Urusan Umum)
2. Mr. Suwandi dan dr. Abdul
Rasyid untuk Naimubu-bunkyoku (Biro Pendidikan dan
Kebudayaan Departemen Dalam
Negeri)
3. Prof. Dr. Mr. Supomo untuk
shihobu (Departemen Kehakiman)
4. Mochtar bin Prabu
Mangkunegoro untuk Kotsubu (Departemen Lalu-Lintas)
5. Mr. Muh. Yamin untuk Sendenbu
(Departemen Propaganda)
Badan Pertimbangan Pusat atau
Cuo Sangi In adalah suatu badan yang bertugas
mengajukan usul kepada
pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah tentang
politik dan menyarankan
tindakan-tindakan yang perlu dilakukan oleh pemerintahan
militer.
Pada bulan Juli 1944, Kepulauan
Saipan yang letaknya sudah berdekatan dengan
kepulauan Jepang jatuh ke tangan
Amerika.
Salah satu cara yang dilakukan
Perdana Menteri Koiso untuk mempertahankan
pengaruh Jepang di negeri-negeri
yang didudukinya adalah dengan menjanjikan
kemerdekaan kelak di kemudian
hari. Melalui cara demikian rakyat di negeri-negeri
tersebut akan menyambut
kedatangan pasukan sekutu sebagai penyerbu terhadap
negerinya.
Tanggal 1 Maret 1945 mengumumksn
pembentukan Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia / BPUPKI (Dokuritsu Junbi Cosakai). Tujuan
pembentukan badan itu adalah
untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting
menyangkut pembentukan negara
Indonesia merdeka.
B. Mobilitas
Sosial dan Kesempatan Berpolitik
1. Pembentukan Gerakan Tiga A, Poetera, dan Jawa Hokokai
a. Gerakan Tiga A
Dengan nama Gerakan Tiga
A tersebut merupakan singkatan
dari
semboyan propaganda Jepang,
yaitu
Nippon Cahaya Asia, Nippon
Pelindung Asia, Nippon Pemimpin
Asia. Mr. Samsuddin sebagai
ketuanya.
Gerakan Tiga A hanya
berumur beberapa bulan saja.
Pemerintaha pendudukan Jepang
menganggap bahwa Gerakan Tiga A
tidak cukup efektif dalam
usahanya
mengerahkan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, pada bulan
Desember 1942, telah direncanakan untuk
membentuk organisasi baru.
Organisasi baru itu dipimpin oleh tokoh-tokoh
pergerakan nasional yang lebih
dikenal luas di kalangan rakyat Indonesia. Tokoh-
tokoh tersebut dikenal sebagai
tokoh Empat Serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara,
dan K.H. Mas Mansur.
b. Poetera
Pada tanggal 1 Maret 1942, ia
mengumumkan lahirnya gerakan baru yang
bernama Poesat Tenaga Rakyat
yang disingkat Poetera. Tujuannya untuk
membangun dan menghidupkan
segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh
imprelialisme Belanda.
Bagi Jepang, tujuan pembentukan
Poetera adalah untuk memusatkan segala
potensi masyarakat Indonesia
dalam rangka membantu usaha perangnya. Sebelas
macam yang ahrus dilakukan,
sebagaimana yang tercantum dalam peraturan dasarnya.
Diantaranya yang terpenting
adalah :
1. Tugas untuk memengaruhi
rakyat supaya kuat rasa tanggung jawabnya untuk
menghapuskan pengaruh Amerika,
Inggris dan Belanda
2. Mengambil bagian dalam
mempertahankan Asia Raya
3. Memperkuat rasa persaudaraan
antara Indonesia dan Jepang
4. Mengintensifkan
pelajaran-pelajaran bahasa Jepang serta
5. Tugas dalam bidang
sosial-ekonomi
Pemimpin tertinggi Poetera
adalah Ir. Soekarno, dibantu oleh Drs. Moh.
Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan
K.H. Mas Mansur.
c. Jawa Hokokai
Pada tahun 1944, Panglima
Tentara Keenambelas, Jenderal Kumakici
Harada, menyatakan berdirinya
organisasi Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian
Jawa). Pimpinan Jawa Hokokai
pada tingkat pusat dipegang langsung oleh
Gunseikan.
Kegiatan-kegiatan Jawa Hokokai
sebagaimana digariskan dalam peraturan
dasarnya adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan segala sesuatu
dengan nyata dan ikhlas untuk menyumbangkan
segenap tenaga kepada pemerintah
Jepang.
2. Memimpin rakyat untuk
menyumbangkan segenap tenaga berdasarkan semangat
persaudaraan antar segala bangsa
3. Memperkokoh pembelaan tanah
air.
Anggota Jawa Hokokai minimal
berusia 14 tahun, bangsa Jepang atau
bangsa Indonesia, dan pegawai
negeri atau kelompok profesi. Jawa Hokokai
merupakan organisasi sentral
yang anggota-anggotanya terdiri dari bermacam-macam
Hokokai sesuai dengan bidang profesinya. Guru-guru
bergabung dalam wadah Kyoiku
Hokokai (Kebaktian Para
Pendidik) dan para dokter bergabung dalam wadah Izi
Hokokai (Kebaktian Para Dokter).
Selain itu, Jawa Hokokai juga
mempunyai anggota-anggota istimewa yang
terdiri atas Eujinkai
(Organisasi Wanita), Keimin Bunka Shidosho (Pusat
Kebudayaan), Boei Engokai (Tata
Usaha Pembantu Prajurit Peta dan Heiho) serta
hokokai perusahaan.
2. Kerja Sama Kaum Nasionalis Islam
Majelis Islam A’la Indonesia
(MIAI) yang pernah didirikan di Surabaya tahun
1937 pada zaman Hindia Belanda
oleh KH. Mas Mansur dan kawan-kawan.
Pada bulan Oktober 1943 secara
resmi MIAI dibubarkan dan diganti dengan
organisasi baru yaitu Majelis
Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang disahkan oleh
Gunseikan pada tanggal 22
November 1943. Masyumi di pimpin oleh Ketua Pengurus
Besar K.H. Hasyim Asy’ari dengan
wakilnya dari Muhammadiyah adalah K.H. Mas
Mansur, K.H. Farid Ma’ruf, K.H
Mukti, K.H. Hasyim dan Kartosudarmo, sedangkan
wakil dari NU adalah K.H
Nachrowi, Zainul Arifin dan K.H Mochtar.
C. Sistem
Mobilitas dan Kontrol Pemerintahan Pendudukan Jepang serta Dampaknya
terhadap
Masyarakat.
1. Pengerahan Pemuda
a. BPAR (Barisan Pemuda Asia Raya)
Latihan-latihan yang diadakan
Jepang untuk menanamkan semangat
berpihak kepada Jepang di
kalangan kaum muda adalah dalam Barisan Pemuda Asia
Raya (BPAR). BPAR merupakan
bagian dari Gerakan Tiga A. BPAR dimulai dari
tingkat pusat di Jakarta,
sedangkan daerah-daerah dibentuk Komite Penginsafan
Pemuda yang anggotanya terdiri
dari unsur kepanduan. Di tingkat pusat, BPAR
diresmikan pada tanggal 11 Juni
1942 dan dipimpin oleh dr. Slamet Sudibyo dan S.A
Saleh.
b. Seinendan dan Keibodan
Pada tanggal 29 April 1943,
tepat pada hari ulang tahun Kaisar Jepang,
diumumkan secara resmi
pembentukan dua organisasi pemuda, yaitu seinendan dan
keibodan. Seinendan dan keibodan
merupakan organisasi kepemudaan semi-militer.
Kedua organisasi itu langsung
dipimpin oleh genseikan. Secara resmi disebutkan
bahwa pembentukan kedua
organisasi tersebut bertujuan untuk mendidik dan melatih
pemuda agar dapat menjaga dan
mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri.
Seinendan beranggotakan
pemuda-pemuda Asia yang berusia antara 15-25
tahun. Namun, usia anggotanya
kemudian diubah menjadi 14-22 tahun. Pada bulan
Oktober 1944 pemerintah militer
Jepang juga membentuk Josyi Sienendan (Seinendan
Putri).
Pada bulan Oktober 1943 dibentuk
Fujinkai (Himpunan wanita). Usia
minimum dari anggota wanita
tersebut juga diberikan latihan-latihan militer.
c. Organisasi-Organisasi Semi Militer Lainnya
Pada tanggal 1 November 1944,
dibentuk Suishintai (Barisan Pelopor),
kemudian pada tangal 8 Desember
1944 dibentuk Jibakutai (Barisan Berani
Mati).
Pada tanggal 15 Desember 1944,
dibentuk Hizbullah (Kaikyo Seinen
Teishintai) yang
merupakan barrisan semi-militer
dari kaum muda Islam dan Gakukotai atau Korps
Pelajar.
d. Heiho dan Peta
Pada bulan April 1943,
dikeluarkan pengumuman yang
isinya
memberikan kesempatan kepada
pemuda
Indonesia untuk menjadi pembantu
prajurit
Jepang, baik Angkatan Darat
maupun
Angkatan Laut. Syarat-syarat
menjadi
anggota Heiho antara lain
berbadan sehat,
berkelakuan baik, berumur antara
18-25
tahun, dan pendidikan terendah
Sekolah
Rakyat (Sekolah Dasar).
2. Pengerahan Tenaga Kerja
Dalam situasi perang, Jepang
berkepentingan untuk membangun
kubu-kubu,
jalan-jalan, lapangan udara, dan
sebagainya
sehingga diperlukan tenaga
kasar.
Bekerja di pabrik-pabrik dan
pelabuhan-
pelabuhan. Tenaga-tenaga kasar
itulah yang
disebut romusha. Romusha adalah
nama barisan
pekerja asal Jawa yang tidak
termasuk bagian dari
ketentaraan.
Dalam kampanye tersebut para
romusha diberikan julukan prajurit ekonomi atau
pahlawan pekerja yang
digambarkan sebagai orang-orang yang sedang melakukan tugas
suci untuk memenangi Perang Asia
Tmur Raya.
Pengerahan tenaga tersebut
mengakibatkan perubahan pada struktur sosial di
Indonesia. Pemuda-pemuda yang
meninggalkan desanya pergi ke kota karena khawatir
diambil sebagai romusha. Oleh
karena itu, pemerintah pendudukan Jepang bertindak lebih
jauh lagi. Akhirnya, hampir
semua laki-laki yang tidak cacat diambil sebagai romusha
sehingga yang tinggal hanyalah
kaum wanita, anak-anak dan laki-laki yang kurang sehat.
Dibentuklah rukun tetangga
(tonarigumi) sampai ke pelosok-pelosok. Hal itu
sesuai denga tujuan yang
disebutkan dalam berita pembentukannya, yaitu agar penduduk
berusaha meningkatkan produksi
hasil buminya dan menyerahkannya untuk negeri.
3. Pemerahan Ekonomi dan Bahan Pangan
Pemerintah pendudukan Jepang
kemudian mengambil alih semua kegiatan
ekonomi. Langkah pertama adalah
merehabilitasi sarana dan prasarana ekonomi, antara
lain jembatan, alat-alat
transportasi, dan telekomunikasi secara fisik. Beberapa peraturan
dikeluarkan untuk melakukan
pengawasan terhadap kegiatan ekonomi. Guna mencegah
meningkatnya harga barang dan
timbulnya berbagai manipulasi, pemerintah pendudukan
mengeluarkan peraturan
pengendalian harga dan hukuman yang berat bagi pelanggarnya.
Pelaksanaan pengawasan terhadap
perkebunan-perkebunan dilakukan oleh suatu
badan pengawas yang ditunjuk
oleh gunseikan, yaitu Saibai Kigyo Kanrikodan (KSK).
Hanya beberapa tanaman saja yang
mendapat perhatian pemerintah pendudukan
Jepang, antara lain karet dan
kina. Karena tanaman karet dan kina dianggap penting, maka
kerusakan perkebunan kina dan
akrt relatif kecil jika dibandingkan dengan tanaman yang
lain.
Hasil perkebunan lainnya adalah
tebu yang dapat menghasilkan gula. Dalam
bidang moneter, pemerintah
pendudukan Jepang menetapkan bahwa mata uang yang
berlaku adalah gulden dan mata
uang Hindia Belanda. Tujuannya agar harga barang-
barang dapat dipertahankan
seperti sebelum perang. Selanjutnya dilakukan likuidasi
terhadap beberapa bank bekas
milik musuh, yaitu De Javashe Bank, Nederlansche
Handels Maatschappij, Nederlands
– Indische Escompto Bank, dan Batavia Bank.
Sidang Cuo Sangi In (Dewan
Pertimbangan Pusat) pada bulan Oktober 1944
juga menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan untuk meningkatkan penyerahan kebutuhan
perang, antara lain sebagai berikut.
a. Memperkuat para prajurit PETA
dan Heiho
b. Menggerakkan tenaga kerja
untuk keperluan masyarakat dan perang
c. Meneguhkan susunan penghidupan
masyarakat dalam masa perang
d. Memperbanyak hasil produksi
pangan.
Pemerintah selanjutnya meminta
kepada
Dewan penasehat (Sanyo Kaigi)
yang antara lain
beranggotakan Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, Otto
Iskandardinata, Dr. buntaran
Martoadmodjo, dan
R.P Soeroso untuk memecahkan
masalah beras
tersebut. Dalam
sidang pada tanggal 8 Januari
1945, Sanyo Kaigi menyimpulkan
bahwa
kekurangan dalam penyetoran padi
disebabkan
oleh faktor-faktor berikut ini.
a. Musim kemarau yang panjang
pada tahun 1944 sehingga panen tidak dapat diharapkan
b. Cara memberikan penerangan
mengenai penyetoran padi kepada pemerintah kurang cukup jelas bagi rakyat dan
kebanyakan rakyat berpendapat bahwa padi dibawa ke luar keresidenan,. Bahkan ke
luar jawa
c. Struktur masyarakat dan
kondisi sosial belum teratur dan masih belum dapat menyesuaikan diri dengan
keadaan perang
d. Kurangnya pengawasan dalam
pelaksanaan pemindahan padi, mulai dari tangan para pedagang sampai menjadi
beras di tangan pemerintah.
Seriusnya masalah sandang
mendorong rakyat untuk membuat pakaian dari
karung goni, bahkan ada yang
mengganti pakaian dengan lembaran karet mentah sebagai
busananya. Oleh karena itu,
kampanye-kampanye untuk menolong rakyat jembel yang
tidak berpakaian dilakukan
secara intensif oleh Jawa Hokokai dan aparat pemerintah
lainnya. Bahkan, pada bulan
April 1944 diadakan Pekan Pengumpulan Pakaian untuk
Rakyat Jelata
REVOLUSI BESAR DIDUNIA
A. Revolusi
Amerika
Pada mulanya Benua Amerika
didiami oleh bangsa kulit merah yang dikenal sebagai
bangsa Indian. Mereka kemudian
ditaklukkan bangsa kulit putih dari Eropa sehingga Benua
Amerika sekarang menjadi benua
kulit putih.
Pada tahun 1492, Columbus sampai
di Kepulauan Bahama, Cuba, dan Santo
Domingo.Semua pulau-pulau itu
dimasukkanya ke dalam wilayah kekuasanan
Spanyol.Setelah kedatangan
Columbus, banyak orang-orang Spanyol dan Portugis yang
datang ke Amerika. Akibatnya,
Amerika Serikat menjadi jajahan Spanyol dan Brasilia
menjadi jajahan Portugis.
Sejak abad ke-17 terjadi
perebutan kekuasaan antara Prancis, Inggris, dan, Belanda di
Amerika Utara.Pada tahun 1647
Inggris berhasil merebut Nieuw Amsterdam yang kemudian
diubah namanya menjadi New
York.Setelah Perng Tujuh tahun (1756-1763) antra Inggris
dan Prancis, Inggris akhirnya
berhasil merebut Kanada dan Lousiana. Akibat perang tersebut.
Prancis meninggalkan Amerika,
sedangkan Inggris berkuasa sebagai penjajah di Amerika.
Pada tahun 1774 meletusnya perang
antara rakyat Amerika dengan Inggris. Perang ini
disebabkan antara lain sebagai
berikut :
1. PENDIRI KOLONI AMERIKA ADALAH PELARIAN-PELARIAN AGAMA
DARI INGGRIS
Raja Inggris memeksakan
rakyatnya untuk menganut agama Kristen anglikan dan
melarang menganut agama selain
agagma tersebut. Rakyat inggris yang tidak tahan
dengan paksaan itu melarikan
diri ke amerika
2. PAHAM KEBEBASAN DALAM PERDAGANGAN
Pemerintah Inggris yang merasa
berkuasa atas koloni Amerika memerintahkan agar
hasil bumi dari amerika berupa
tembakau, kapas , dan gula di jual kepada Inggris
3. INGGRIS BUTUH DANA BESAR SETALAH PERANG 7 TAHUN DENGAN PERANCIS
Dalam rangka menutup kerugian
akibat 7 tahun (1756-1763) di eropa inggris
memberlakukan pajak yang berat.
Ketentuan tentang pajak tersebut di tuangkan dalam
revenue act dan billeting act
tahun 1764. undang undang tersebut di tentang keras oleh
rakyat amerika yang di pimpin
Samuel adams. Mereka bersemboyan “no taxation without
representation” yang artinya
tidak ada pajak tanpa adanya perwakilan
4. PERISTIWA THE BOSTON TEA PARTY, DESEMBER 1773
Inggris mendatangkan teh ke
amerika untuk itu penduduk harus membayar pajak
ketantuan-ketentuan tersebut
tentu saja pertentangan kebebasan dalam perdagangan.
Rakyat amerika yang menyamar
sebagai suku Indian Mohawk kemudian melemoarkan
teh dari 3 buah kapal inggris di
pelabuhan boston. Inggris marah dan mengeluarkan
undang-undang baru yang di
anggap sebagai “undang-undang paksa” (coercive act) oleh
penduuk amerika. Kejadian itulah
yang menjadi pemicu pecahnya perang kemerdekaan
Indonesia pada tahun 1774
Penduduk amerika pada mulanya
hanya merupakan penentang kebijakan pemerintah
inggris yang dianggap
semena-mena. Pertempuran pertama terjadi di Lexington kemudian
di boston. Inggris memint ke
pada penduduk kanada yang juga colonial ingggris untuk
membantu melawan penduduk
colonial amerik. Namun, permintaan itu di tolak karena
perasaan senasib sebagai
penduduk koloni bahkan paksaan inggris terhadap penduduk
kanada malah menimbulkan
pertmpuran. Keadaan ini di manfaatkan oleh bangsa amerika.
Untuk menyiapkan tentara yang di
pimpin oleh George Washington yang pernah berjasa
kepada inggris dalam perang 7
tahun. Pada tahun 1776, Thomas paine mengutarakan
pendapat dalam sebuah karangan
yang berjudul Comon Sense (akal sehat.) tulisan tersebut
berisi gagasan kemerdekaan
pendapat paine itu menyadarkan koloni amerika untuk
mengubah tujuan perjuaangan
mereka
Selanjutnya diadakan kongres di
Philadelphia yang dihadiri oleh wakil-wakil 13
daerah (Negara bagian). Mereka
sepakat untuk menandatangani sebuah deklarasi yang
dikenal dengan declaration of
independence. Yang disusun oleh Thomas Jefferson.
Tanggal ditandatanganinya
deklarasi tersebut yaitu 4 Juli 1776
dijadikan hari
kemerdekaan amerika
(independensi day). Kongres pun kemudian menyepakati adanya
articles of confederation
sehingga terbentuklah united states of America (USA).
Di samping perjuangan fisik
dapat dilakukan taktik deplomasi dengan mengirimkan
Benyamin Franklin ke eropa.
Perancis kemudian mengirimkan pasukan ynga dipimpin
oleh Cornwallis, menyerahkan
kepada George Washington dan Laffayette dikota York
town pada tahun 1783.
Dalam perjanjian paris tahun
1783 inggris akhirnya mengakui kemerdekaan amerika.
Declaration of independensi 4
juli 1776. sebagai pernyataan kemerdekaan amerika yang
mengandung nilai-nilai
penghargaan terhadap hak asasi manusia yang dimasukan kedalam
UUD menjadi Bill of right.
DAMPAK REVOLUSI AMERIKA BAGI INDONESIA
Penjajahan selama ratusan tahun
talah membuat hak asasi bangsa Indonesia terinjak-
injak. Munculnya golongan
terpelajar dan semakin luasnya hubungan antarbangsa, khususnya
setelah dibukanya Teruzan Suez,
telah membuka kesadaran akan perlunya hak asasi manusia.
Kaum terpelajar berkesimpulan
bahwa untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia tidak mungkin
diperoleh dari tangan penjajah, melainkan harus diperjuangkan
dengan kekuatan sendiri.
Anggapan ini diyakini betul oleh organisasi-organisasi pergerakan
nasional seperti Boedi Utomo,
Serikat Islam, Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan
PNI.Tujuan itu akan dicapai
dengan asas “percaya pada diri sendiri”.
B. Revolusi
Perancis
1. LATAR BELAKANG DAN PERISTIWA
Sebuah revolusi besar yang
mengubah tatanan pemerintah dan kemasyarakatan justru
terjadi prancis. Golongan
masyarakat yang menjadi penggeraknya adalah warga kota
(borjuis) yang berkiinginan
menggantikan peranan kaum bangsawan dan gereja dalam
pemerintah maupun perekonomian.
Revolusi tersebut disebabkan oleh banyak hal yang
cakupannya cukup luas, di
antaranya sebagai berikut :
a.
Berkembangnya Paham Rasionalisme dan Aufklarung
Paham-paham itu muncul setelah
adanya gerakan renaissance dan humanisme yang
menentang kekuasan kaum Gereja
di Eropa.merupakan paham yang menganggap
bahwa pikiran merupakan sumber
segala kebenaran, sehingga segala sesuatu yang
tidak masuk akal dianggap tidak
benar. Tokoh-tokoh rasionalisme dan aufklarung ini
di antaranya Denis Diderot dan
J.d’ Alembert dan Voltaire
b.
Munculnya Paham Romantisme
Paham romantisme merupakan paham
yang menjunjung tinggi perasaan dan
menghargai naluri manusia
Tokoh-tokoh paham romantisme
yang banyak berpengaruh dalam revolusi perancis
adalah Jean Jacques Rousseau.
c.
Pengaruh Perang Kemerdekaan Amerika (Revolusi Amerika)
Dalam perang Kemerdekaan
Amerika, Prancis membantu Amerika dengan
mengirimkan pasukan yang
dipimpin oleh Lafayette.mereka telah mengenal pahm-
paham baru tentang kebebasan dan
demokrasi serta Declaration of Independence yang
di dalamnya berisi penghargaanya
terhadap hak asasi manusia.
d.
Ketidakadilan dalam Sistem Feodalisme
Sistem feodalisme di Prancis
membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yaitu
sebagai berikut.
1) Golongan I (bangsawan)
2) Golongan II (kaum agama)
3) Golongan III (rakyat jelata)
Kaum bangsawan dan kaum agama
tinggi memiliki hak istimewa sedangkan kaum
agama rendah dan rakyat jelata
tidak memiliki hak. Dengan hak-hak istimewanya,
selain bebas pajak kaum
bangsawan pun dapat menarik pajak dari rakyat.
e.
Pemerintahan yang Buruk
Kekuasaan tunggal raja pada masa
pemerintahannya berubah menjadi tirani yang yang
memberikan kelonggaran raja
untuk bertindak sewenang-wenang
f. Adanya Kekosongan Kekuasaan
(Vacuum of power)
Pada masa pemerintahan Louis XIV
dan Louis XV, rakyat takut terhadap rajanya
walaupun mereka membencinya.
Sedangkan pada masa pemerintahnya Louis
XVI,
walaupun bersifat diktator namun
tidak memiliki wibawa, sehingga rakyat tidak takut
kepadanya.Sejak Raya Louis XIV,
raja-raja prncis suka berfoya-foya dengan wanita-
wanita cantik (madame deficit)
sehingga kas Negara kosong, Pada tahun 1789, Ketika
masa pemerintahan Louis XVI, beban Negara sudah.Untuk
mengatasi tersebut, satu-
satunya cara adalah menarik pajak kepada kaum bangsawan.
Sidang Etats Generaux pun
akhirnya digelar,tetapi terjadi kerusuhan. Hal itu
disebabkan golongan III (dari
rakyat jelata) yang jumlahnya terbesar menuntut hak
suaranya dalam voting secara
perorangan Sedangkan golongan I dan II menghendaki
voting dilakukan pergolongan. Dengan
cara itu golongan I dan II yang
bersekongkol
dapat dipastikan memenangkan
suara.
Pada tanggal 14 Juli 1789 rakyat
Prancis menyerbu penjara bastille,yang merupakan
tempat tahanan politik yang
menentang pemerintah raja prancis dan tempat gudang
senjata.
Penyerbuan ini disebabkan oleh sebagai berikut.
1) Rakyat mendengar desas-desus
bahwa Raja Prancis mengumpulkan tentaranya di
sekira paris untuk menindas
2) Rakyat membutuhkan senjata
yang terdaoat dalam penjara Bastille
Penyerbuan terhadap penjara
Bastille berhasil dengan baik karena, tentara yang
berkumpul di Paris memihak
rakyat itu pun dianggap sebagai permulaan revolusi dan
kemudian diresmikan sebagai Hari
Nasional Prancis.
Pada tanggal 20 juli 1789 Dewan
Nasional bersidang di lapangan tennis,akibatnya
Raja memerintahkan membubarkan Dwewan Konstituante, tetapi tidak
dihiraukan.
Raja pun tidak bertindak dan
pasrah terhadap keadaan negerinya.saat itulah rakyat
jelata yang berkuasa. Pimpinan
rakyat yng terkenal dalam Dewan Konstituante di
antaranya, Mirabeau (bangsawan),
Lafayette (bangsawan), dan Sieyes (kaum agama)
Pada tnggal 27 Agustus 1789,
Dewan Konstituante mengumumkan Hak Asasi
Manusia dan Warga (Declaration
des Droits De I’homme et du Citoyen ) sebagai
dasar dari pemerintah baru.pada
tanggal 14 juli 1790 UUD Prancis disahkan. Dengan
demikian pemerintahan Prancis
berubah menjadi Monarki Konstituonal yang
membatasi kekuasaan Raja.
Salah satu dokumen penting yang
dihasilkan pada saat terjadi Revolusi Prancis adalah
“P ernyataan Hak-Hak Asasi
Manusia danWarga”
Hak-hak asasi manusia yang
dianggap telah dimiliki manusia dan warga sejak lahir
adalah sebagai berikut.
1) Hak atas Kemerdekaan pribadi
2) Hak diperlakuan sama dengan
hokum
3) Hak kebebasab bertempat
tinggal
4) Hak atas milik pribadi
5) Hak atas keamanan pribadi
6) Hak nuntuk membela diri
7) Hak kebebesan menyatakan
pendapat
8) Hak kebebasab memeluk agama
2. DAMPAK REVOLUSI PRANCIS BAGI DUNIA
a. Penghapusan Feodalisme
Dihapuskannya feodalisme
menyebabkan tidak ada lagi golongan-golongan
masyarakat dengan hak dan
kewajiban yang berada.
b. Berkembangnya Ide Supermasi
Hukum
UUD merupakan kekuasaan
tertinggi. Pada masa pemerintahan Raja Louis XVI dan
pemerintah sebelumnya. Hukum
yang berlaku di prancis diberlakukan sama pada
setiap orang dan daerah, karena
adanya hak-hak istimewa dan tradisi yang berbeda di
setiap daerah.Sejak pemerintahan
Napoleon, hokum diseragamkan pada setiap orang
dan daerahuntuk itu napoleon
menyusun kitab UUD yang disebut Code Civil yang
kemudian menjadi Code Napoleon
c. Munculnya Ide Pemerintahan
Republik
Dianggap kurang tepat karena
pergantian kekuasan secara turun
menuru ntidak
menjamin kualitas seorang kepala
Negara. Oleh karena itu perlu dibentuk Pemerintah
republic dengan kepala Negara
dipilih langsung oleh rakyat.
d. Berkembangnya Paham
Demokarasi
Paham ini mumcul sebagai dampak
dari pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia,
terutama kebebasan dan persaman
hak antarmanusia.
e. Menyebarkan Paham Liberalisme
Ketika Napoleon berkuasa, ia
menjadi penyebar terbesar paham Liberalisme. Hampir
seluruh Eropa dan wilayah lain
di luar Eropa berhasil di taklukkan,
Napoleon
mendirikan pemerintahan yang
liberal.
f. Meluasnya Paham Nasionalisme
Liberte, Egalite, Fraternite
adalah semboyan Revolusi Prancia yang artinya
Kebebasan, Persamaan, dan
Persaudaraan. Semboyan ini menggambarkan semagat
nasionalieme rakyat Prancis
untuk bersatu.
g. Timbulnya Ide tentang Aksi
Revolusioner
Keberhasilan Revolusi Prancis
dalam menumbangkan kekuasaan Raja yang
sewenang-wenang, telah menyakinkan
rakyat bahwa apabila terjadi ketidakadilan
rakyat sewakyu-waktu dapat
beraksi secara revolusioner
3. DAMPAK REVOLUSI PRANCIS BAGI INDONESIA
a. Munculnya Paham Nasionalisme
Paham Nasionalisme berasal dariE
ropa Barat, kemudianmenyebar ke seluruh
Eropa pada abad ke-19 dan abad
ke-20.merupakan paham yang penting dalam
mendasari pergerakan nasional di
berbagai Negara di Asia dan Afrika.
Nasionalieme di Asia-Afrika,
termasuk di Indonesia disebabkan oleh
penindasan yang dilakukan oleh
Negara-negara imperialis Barat.Pelaksanaan politik
etis telah memberikan kesempatan
pendidikan kepada penduduk bumiputra, walaupun
dalam lingkup yang terbatas.
Adanya pendidikan telah mendorong munculnya
golongan baru,yaitu golongan
teroelajar yang menjadi pelopr pergerakan nasional.
Pada awal pergerakan nasional
muncul beberapa organisasi dengan sifat yang
berbeda, Boedi Oetomo lebih
bersifat organisasi budaya, Sarikat islam bersifat social-
ekonomi dan relugius, sedangkan
Indische Partij bersifat politis. Namu ketiga
organisasi tersebut memiliki
kesamaan, yaitu berswifat nasionalis yamg bertujuan
untuk mengangkat harkat dan
martabat bangsanya menuju kemerdekaankelak di
kemudian hari.
Dalam rangka merayakan
Kemerdekaan Belanda ke-100 dari penjajahan
Prancis dibentuklad sebuah
komite yang dikenal sebagai “Komite Bumi Putera” di
Bandung. Yana bermaksud hendak
mengirimkan telegram kepada Ratu Belanda yang
isinya mengandung permintaan
agar dibentuk Majelis Perwakilan Rakyat Sejati dan
ketegasan adanya kebebasan
berpendapat di daerah jajaha.salah seorang pemimpin
komite ini, Soewardi
Soeyaningrat menulis sebuah sindiran yang berjudul “Als ik een
Nederlander was…” yang isinya
mengajak penduduk bumiputra untuk merayakan hari
kemerdekaannya.
Dari artikel tersebut dapat
disimpulkan bahwa bangsa Indonesia sudah
memendam rasa nasionalisme yang
sangat dalam.
b. Munculnya Paham Demokrasi
1) Pembentukan Volksraad
Pada kongres Boedi Oetomo
tanggal 5 dan 6 Agustus 1915, telah ditetapkan
usulan perlunya dibentuk wajib
militer bagi kalangan kaum pribumi.selanjutnya
komite Indie Weebar pada tanggal
23 juli 1916 telah memutuskan bahwa
pembentukan kekuatan militer
baik laut maupun darat dari kalangan bumiputra
yang mendesak agar
mempertahankan diri dari serangan yang berasal dari luar
Dwidjosewoyo sebagai wakil Boedi
Oetomo berhasil mengadakan pendekatan
dengan pemimpin-pemimpin
terkemuka Belanda. Walaupaun misi tidak berhasil
meloloskan usulan tentang
pembentukan wajib mikiter, namun sebagai gantinya
pemerintah Belanda akan
membentuk Volksraad yang disahkan pada bulan
Desember 1916
2) Tuntutan Indonesia
Berparlemen
Parlemen merupakan suatu badan
yang harus ada pada Negara yang
berdasarkan asas-asas demokarasi
seperti yng diperjuangkan oleh rakyat Prancis,
khusunya Montesquieu.
Pada tanggal 21 Mei 1939
berhasil dibentuk badan kerja sama antar partai-partai
politik di dalam Volksraad yang
disebut gabungan politik Indonesia (GAPI) yang
dipimpin oleh Mohammad Hoesni
Thamrin di dalam Konferensi pertama GAPI
dengan semboyannya “Indonesia
Berparlemen” . Momentum untuk
menyampaikan gagasan itu muncul
ketika meletusnya Perang Dunia II pada
tanggal 20 September 1939. GAPI
menyampaikan gagasanya yang dikenal dengan
‘Manifestasi GAPI’ yang isinya antara lain mengajak Indonesia
dan Belanda
untuk bekerja sama menghadapi
bahaya faisisme. GAPI sendiri juga mengadakan
rapat-rapat umum yang mencapi
puncaknya pada 12 Desember 1939. tidak kurang
100 tempt mengadakan rapat umum
untuk mempropagandakan seruan “Indonesia
Berparlemen” kemudian dibentuklah
Comite Parlemen Indonesia untuk
mempertegas sikap GAPI tersebut.
Pada bulan Agustus 1940,Negeri
Belanda sudah dikuasai oleh Jerman,
sementara itu Indonesia
dinyatakan dalam keadaan darurat perang. GAPI kembali
mengutarakan usulannya agar
Volksraad diganti dengan Parlemen sejati. Tuntutan
itu dikirim kepada Gubernur
jendral, Volksraad, Ratu Wilhelmina, dan Kabinet
Belanda yang dipndahkan ke
London. Namun perjuangan yang snagat gigih dari
GAPI itu hanya ditanggapi dengan
pembentukan komisi Visman.
C. Revolusi Rusia
1. LATAR BELAKANG DAN PERISTIWA
Pada awal abad ke-20, Industri
dan pertanian di Rusia maju pesat.Hal
ini
sejalan dengan kebijakan
pemerintah Tsar Nicholas II yang
senantiasa memajukan
perekonomian dengan jalan
meningkatkan produksi pertanian dan memajukan
industri. Pada tahun 1898,
Goerge Plekhanov mendirikan Partai Sosialis Demokrat
dengan progaramnya yng moderat , yaitu persaman dalamhukum,
kemerdekaan pers,
berbicra, berkumpul, serta
perbaikan nasib buruh dan petani. Tujuan ini hendak
dicapai dengan cara diplomsi
politik dan pemogokan.
Pada kongres Partai Demokrat
dari seluruh dunia pada tahun 1903, Partai
sosialis Demokrat tersebut pecah
menjadi dua, yaitu :
a. Mensyewik (Sosial-Demokrat)
yang berhaluan sosialis. dipimpin oleh Goerge
Plekhanov yang kemudian diganti
oleh Kerensky
b. Bolsyewik (Radikal
Revolusioner) yang berhaluan komunis. Dipimpin oleh
Vladimir Ulyanov yang dengan nama
samaran Lenin, kemudian digantikan oleh
Josef Dschugaschvili yang dikenal dengan nama
Stalin.
Pada tanggal 22 Januari 1905,
ribuan pekerja berdemonstrasi di depan
istana. Mereka beramai-ramai
menyayikan lagu-lagu keagamaan sambil membawa
gambar tsar, tsar menolak untuk
bertemu dengan mereka .Revolusi 1905
dimulai dengan pemogokan umum di
Petrograd (kemudian diubah menjadi
Leningrad) segera diakui oleh
seluruh Negara. Akhirnya Tsar Nicholas II
menyanggupi untuk memberikan UUD
melalui Oktober Manifesto 1905
Pada bulan Agustus, tsar
menyetujui pembentukan Duma (parlemen)
namun Duma hanya dimasudkan
sebagai badan penasihat. Di Pertograd dengan
jumlah penduduk sebanyak1,4 juta
jiwa, hanya 13.000 penduduk yang memiliki
hak pilih.Dewan Soviet (Dewan
Buruh) adalah organisasi untuk mengatur
perjuangan ekonomi dan politik
kaum buruh. Dewan-dewan soviet itu dibentuk
unuk melayani keperluan
perjuangan kaum buruh sehari-hari, seperti menatur aksi
pemogokan,menyebarkan brosur,
mengumpulkan makanan, obat-obatan ,
angkutan. Tokoh utama
pembrontakan ini adalah Aleksander Fyodorovich
Kerensky yang biasa disingkat Kerensky. Peristiwa ini
disebut dengan Revolusi
Februari 1917.
2. PENGARUH REVOLUSI RUSIA
TERHADAP PERGERAKAN
KEBANGSAAN INDONESIA
Pada bulan Maret 1917 Sneevliet
menulis artikel berjudul Zegepraal
(kemenangan) yang memuliakan
Revolusi Februari Kerensky di Rusia. Darsono
melalui surat kabar Het Vrije
Woord milik ISDV menyerukan pembrontakan dan
dikibarkannya bendera merah.
Sedangkan partai-partai moderat seperti Boedi Oetomo
, Insulinde, dan SI mendesak
agar pemerintah Belanda menggantikan Volksraad
menjadi parlemen pilihan rakyat.
Krisis November mulai segera mereda setelah
Gubernur Jendral van Limburg
Stirum menjanjikan akan melakukan perubahan yang
luas. Pada tanggal 23 Mei 1920,
ISDV menjadi partai Komunis Indonesia (PKI) dan
Semaun terpilih menjadi
ketuanya. Ketika Kominter (Komunisme Internasional)
terbentuk pada tahun 1919,
pengaruhnya telah terasa di Indonesia.
D. Revolusi Industri
1. LATAR BELAKANG DAN DAMPAK
REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri adalah
perubahan besar dalam proses produksi dengan
menggunakan mesin yang
sebelumnya dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia).
Inggris adalah Negara yang
dianggap sebagai pelopor Revolusi Industri. Beberapa
factor pendorong Revolusi
Industri untuk pertama kalinya di Inggris :
a. Inggris kaya akan
barang-barang tambang, seperti batu-bara, bijih besi, timah, dan
kaolin.
b. Letak Inggris yang srategs di
lautan Atlantik pada perdagangan Eropa-Amerika
membuat Inggris kaya karena
perdagangan
c. Inggris memiliki modal yang
cukup untuk mengembangkan industri
d. Ketekunan rakyat Inggris
untuk mengembangkan penelitian ilmiah didukung
pemerintah dengan membentuk
“Royal Society for Improving Natural Knowledge”
pada tahun 1662
e. Inggris relative aman bila
dibandingkan dengan Negara-negara Eropa daratan yang
sering dilanda peperangan
f. Jumlah penduduk Inggris yang
cukup besar telah menyediakan tenaga kerja cukup
de pabrik-pabrik.
g. Terjadinya Revolusi Agraria,
yaitu perubahan fungsi tanah pertanian milik kaum
bangsawan menjadi tanah untuk
peternakan domba.
Penemu dan Hasil Temuan
Penemu dan Hasil Temuan
No Nama Penemu Hasil Temuan Tahun Penemuan
1. Abraham darby Batu bara yang
digunakan untuk melelehkan besi 1750
2. James Hergraves Alat Pemintal
(Spinning Jenny) 1762
3. James Watt Mesin Uap 1769
4 . Campton Menyatukan mesin
tenun dengan mesin pemintal 1779
5. Alexandro Volta Aliran
Listrik 1780
6. Jacques-Montgolfier (dua
bersaudara) Balon udara 1783
7. Edmund Cartwright Mesin tenun
yang lebih baik 1785
8. Nicholas Cuguot Mobil dengan
tenaga mesin uap 1801
9. Symington Kapal Api 1802
10. Richart Trevithick Lokomotif
1804
11. Niepee Sepeda 1816Alat pemotret
(Phototoes tel) 1827
12. Thomas Alfa Edison Lampu
Pijar 1863
13. Alexander Graham Bell
Pesawat Telepon 1872
14. Damler Mobil 1887
15. Willbur Wright dan Orville
Wright (dua bersaudara) Pesawat Terbang 1903
Revolusi Industri membawa dampak
berbagai kehidupan masyarakat, antara lain :
a. Bidang Ekonomi
1) Harga Barang Murah
Keberadaan mesin menyebabkan
produksi barang-barang menjadi berlipat
ganda dengan biaya produksi yang
lebih rendah.
2) Upah Buruh Murah
Melimpahnya tenaga buruh di
kota-kota sehingga menyebabkan para majikan
dengan mudah menentukan upah
buruh yang rendah.
3) Munculnya Pertentangan antara
Kaum buruh (Proletar) dan kaum Majikan
(Borjuis)
Kaum buruh yang mendapatkan gaji
bergabung dalam serikat buruh agar dapat
menuntut kenaikan gaji.
Pemogokan merupakan senjata utama mereka
sehingga sering terjadi
pertentangan antara buruh dengan
majikan.
4) Pelayaran dan Perdagangan
Dunia Semakin Maju
Kemajuan teknologi kapal laut
dengan menggunakan mesin-mesin modern
menyebabkan semakin majunya lalu
lintas pelayaran.
5) Kapitalisme Muda digantikan
Kapitalisme Modern
Kapitalisme adalah suatu paham
ekonomi yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan dan modal (capital)
sebayak-bayaknya. Perkembangan kapitalisme
dapat dibagi tiga masa, yaitu
sebagai berikut.
a. Kapitalisme kuno (ancient
capitalism) abad ke-13-16. Di dalam kapitalisme
lama, seorang kelompok kapitalis
hanya bertindak sebagai pedagang
(perantara)antara produsen dan
konsumen
b. Kapitalisme muda, (neo
capitalism) abad ke 16-18. Kapitalisme muda
berjalan bersamaan dengan
pelaksanaan politik ekinimi merkantilisme.
c. Kapitalisme modern, (modern
capitalisme) abad ke 18-20. Di
dalamkapitalisme ini,
seorangkapitalis merupakan produsen (pembuat
barang-barang), pedagang dan
distributor
b. Bidang Politik
1. Berkembangnya Imperialisme
Modern
Sebelum terjadinya Revolusi
Industri, imperialisme (penjajahan) di motivasi
oleh semangat kristenisasi,
mengejar, dan kejayaan, Hal ini disebut
imprealiame kuno.
2. Berkembangnya Paham LiberalismeMateri
Sejarah Kelas XI IPS
Created by Aries Eka Prasetya,
S.Pd, M.Si
HISTORY EDUCATION http
://ariesgoblog.wordpress.com/
12
Pada mulanya liberalisme
berkembang di Inggris ketika berlangsung
Revolusi
Agraria dan Revolusi Industri.
Paham tersebut kemudian berkembang di Eropa
daratan.
c. Bidang Sosial
1. Munculnya urbanisasi
besar-besaran
2. Kota-kota industri menjadi
penuh sesak oleh kaum buruh
3. Kaum buruh menjadi obyek
pemerasan kaum majikan
4. Melonjaknya Kejahatan
(Carnival of Crime)
2. PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI DI
INDONESIA
Revolusi Industri yang terjadi
di inggris tidak terlepasdari adanya jajahan
inggris di India. Salah satu
syarat dari munculnya Revolusi Industri itu adalah
tersedianya kekayaan akan uang
dan emas. Inggris menjadi Negara pertama yang
menentang politik ekonomi
merkantilisme dan menghendaki perdagangan bebas.
a. Penerapan Liberalisme oleh
Raffkes (1811-1816)
Pemerintahan Raffles didasarkan
atas prinsip-prinsip liberalisme seperti yang telah
diterapkan di Negaranya maupun
di negeri-negeri jajahannya seperti India. Bila
dibandingkan dengan Belanda,
inggris jauh lebih maju perkembangan industrinya.
Raffles menerapkan system pajak
tanah (Lndrent System) seperti yang diterapkan
di India. Hambatan utama dalam
pelaksanaan politik ekonomi libelar oleh Raffles
adalah masih kuatnya kedudukan
unsur-unsur feudal
b. Politik Ekonomi Liberal oleh
Pemerintah Kolonial Belanda
Dengan kembalinya Pemerintahan
Kolonial Belandadi Indonesia maka system
liberal yang telah dirintis oleh
Raffles kembali diubah, Faktor yang paling
menentukan plitik colonial
adalah keadaan dealam negerinya sendiri.
Landelijk Stelsel adalah jalan
tengah di antara kedua pilihan itu. Sementara itu,
pada periode 1850-1870 ditandai
oleh pesatnya kemajuan perdagangan Eropa. Hal
itu menyebabkan negeri belanda
mendapatkan keuntungan dari perkembangan
perdagangan. Dengan
dikeluarkannya UU Agraria, 1870 indonesia memasuki
zaman penjajahan baru, yaitu
zaman pemerintah liberal kolonial, Maka sejak tahun
1870 di Indonesia diterapkan
imprealisme modern (modern imprealism). Hal ini
berarti Indonesia dijadikan
tempat untuk mendapatkan bahan mentah atau bahan
baku industri di Eropa, tenaga
kerja yang murah, tempat pemasaran barang-barang
produk Eropa, dan penanaman
modal asing.
0 komentar:
Post a Comment